Tips Atasi Anak Ngamuk Tak Terkendali



Artikel ini hasil dari browsing di dunia maya karena anak saya Tia yang umurnya masih 1 tahun 9 bulan sering ngamuk tak terkendali, terutama pada malam hari. Kadang-kadang tidak terkendalinya menurut kami sudah stadium 4 kali ya, dan semua yang diinginkan nggak jelas, banyak tetangga yang bilang rsuruh bawa ke “orang pinter” saja, tapi karena kami gak mau terlibat yang gitu-gituan, akhirnya setelah cari-cari artikel, manjur juga, berikut artikelnya:

KIAT JITU ATASI SI BATITA NGAMUK

Munculnya tantrum atau amarah yang tak terkendali sebetulnya merupakan pertanda baik. Tangani amukannya secara bijak.

Sering, kan, anak marah-marah hanya karena ia merasa tidak puas oleh hal sepele. Misalnya, sepatu yang disodorkan ibu tidak sesuai dengan keinginannya. Ia minta warna merah jambu, tapi karena kotor, ia harus memakai sepatu yang berwarna cokelat. Yang terjadi kemudian, si anak menolak sambil marah dan melempar sepatunya. Kalau keinginannya belum terpenuhi juga, dia akan semakin marah dan menangis keras. Bahkan, terkadang sampai berguling-guling di lantai. Pada kenyataannya, tantrum merupakan suatu hal yang wajar karena dialami oleh semua anak usia dini. Perilaku ini belum muncul di usia awal karena umumnya bayi hanya menunjukkan respons atas kebutuhannya seperti kalau lapar, haus, dan popoknya basah, dengan cara menangis. Namun seiring perkembangannya, di usia sekitar 9 bulan bayi mengembangkan konsep “saya mau”. Nah, bila sesuatu yang diinginkannya tidak berjalan sesuai yang dia mau, maka ia akan frustasi. Salah satu cara untuk menandakan perasaan itu adalah dengan tantrum. Inilah bentuk-bentuk amukan di usia batita dan cara mengatasinya.

USIA 12-18 bulan

Mendekati usia setahun, anak bisa frustrasi saat menghadapi adanya hambatan-hambatan fisik. Misalnya, beberapa anak merasa terintangi saat harus duduk di kursi tinggi (kursi makan batita), di carseat, atau di tempat bermainnya yang berpagar. Benda-benda tersebut membatasi geraknya sementara kemampuan motoriknya sedang berkembang dan bertambah. Selain itu, anak juga masih terbatas kemampuan bicaranya, sehingga belum dapat mengekspresikan keinginannya lewat kata-kata. Akibatnya ia akan mengepalkan tangannya dengan muka memerah karena marah, seolah ia mengatakan kepada kita bahwa situasinya saat itu sedang tidak nyaman.


Bentuk tantrum
Anak menangis keras, melengkungkan punggungnya, dan menggeliat-geliat dengan marah.

Cara mengatasinya
Sebagai orang tua, cobalah untuk memahami segala keterbatasannya, dan antisipasilah hambatan-hambatan itu agar tantrum tidak keburu muncul. Jika anak telanjur mengamuk, cara mengintervensinya yaitu dengan mengambil si anak untuk disayang-sayang, dielus, dan dipeluk sampai dia tenang. Tak perlu memberi pelajaran pada anak seusia ini. Alihkan saja perhatiannya pada mainan dan nyanyian, ini dapat membantu. Kasih sayang orang tua bukan hanya dapat mengerem tantrum, tapi juga membantu anak mengembangkan rasa aman, sehingga ia mampu membangun dasar dari perasaan yang baik. Dengan modal dasar ini, bila sudah besar nanti, ia bisa menenangkan dirinya kala sedang marah. Ia pun akan belajar bahwa dirinya bisa mengontrol dan dapat tetap tenang tanpa harus marah meledak-ledak.

Namun perlu diingat, bagaimanapun juga tidaklah mudah menenangkan anak yang tengah frustrasi dan membuatnya nyaman. Bila memang tidak berhasil, hadapi terus dengan sikap yang santai. Pastikan bahwa segala sesuatunya sudah berjalan benar, dan tidak ada kesalahan yang jadi penyebab tantrum-nya. Kalau sudah begitu, jangan coba-coba untuk menghentikan tangisannya. Adakalanya, Anda cuma bisa menunggu sampai tantrum-nya reda.

18 BULAN SAMPAI 3 TAHUN

Ingat, di usia batita, tantrum tak lebih merupakan ekspresi sederhana dari rasa frustrasi. Anak sebetulnya ingin merasa berkuasa dan menjadi sangat marah ketika keinginannya tidak terpenuhi segera. Sementara, sangatlah penting bagi orang tua untuk mendukung kemandiriannya yang sedang berkembang. Oleh karena itu, orang tua tetap harus bersikap kritis untuk mengatakan “tidak” terhadap permintaan-perminta annya yang tidak masuk akal.

Contohnya, saat kita sedang memasak anak merengek-rengek minta digendong. Katakan kepadanya baik-baik bahwa dia akan segera digendong bila kita sudah menyelesaikan pekerjaan dapur. Jadi, lanjutkan saja pekerjaan memasak tersebut. Namun, bersiaplah bila kemudian anak berteriak, “Gendong!” sambil meraung-raung dan menarik-narik baju kita. Karena anak belum dapat mengatur perasaannya, kemarahan itu cenderung meningkat. Akibatnya, tantrum-nya tidak dapat diprediksi, bisa cepat menghilang dan bisa juga menguat.

Bentuk tantrum:
Berteriak sambil menangis, menendang, membanting dan melempar sesuatu, memukuli tangan dan kaki, serta menjatuhkan diri ke lantai. Jadi, jangan kaget bila anak melemparkan dirinya ke lantai sambil menghentak-hentakka n tangan dan kakinya di lantai karena frustrasi.

Mengapa bisa seperti itu? Tentunya karena di usia ini anak belum mengerti konsep menunggu. Bila sedikit saja penanganannya tertunda, hal itu bisa membuatnya lepas kendali. Begitu pun dengan rasa capek, lapar, dan perubahan yang tidak diharapkan.
Ironisnya, tingkah laku yang terburuk justru ditunjukkan kepada kita yang telah mencurahkan kasih sayang secara tulus. Rupanya, kedekatan selama ini membuatnya merasa aman untuk mengekspresikan kemarahan, rasa frustrasi dan kekecewaannya di hadapan kita.

Cara mengatasinya:
Orang tua harus mengambil tindakan bila ia menggigit, memukul, menendang, mencakar atau bila membahayakan dan melukai dirinya sendiri dengan mengeliat-geliat di lantai tanpa kontrol. Cara mengintervensinya dengan bergerak tenang dan menghindari jangkauan anak, sambil mengatakan, “Tidak. Kamu tak boleh tendang ibu/ayah!” Bila ia bermaksud membahayakan dan melukai dirinya, maka segeralah bawa ke tempat yang aman dimana dia dapat melanjutkan tantrum-nya dengan aman.

Selama menghadapi tantrum, bersikaplah konsisten atau tidak mengalah. Misalnya, anak mengamuk karena kita tidak mengizinkannya makan permen ketiga. Saat ia berteriak-teriak minta lagi, berikan alasan yang masuk akal. Sikap menyerah hanya akan membuat anak belajar bahwa dia bisa menggertak orang tua untuk menuruti keinginannya.

Anak di usia ini masih bisa dialihkan perhatiannya. Ajaklah ia untuk mencoba berbagai permainan yang menarik, seperti puzzle sederhana. Hal ini akan membantu menggeser pikirannya dari permen tadi. Bila tantrum-nya penuh dengan gerakan-gerakan, sebaiknya orang tua tetap berada di dekatnya. Biarkan ia begitu dan jangan memberinya respons. Saat tidak mendapat hal yang diinginkan, ia mungkin menginginkan perhatian dari kita. Namun, bila kita meladeni kelakuannya dalam bentuk interaksi apapun, hal ini malah akan meningkatkan tantrum-nya. Sebaliknya semakin sedikit kita bereaksi, semakin cepat pula tantrum itu teratasi.

Bila Anda ragu untuk memberi respons atau tidak, ingatlah bahwa anak perlu belajar bagaimana mengalami perasaan frustrasi dan kekecewaan. Jadi, cara terbaik untuk membantunya adalah dengan tidak ikut campur. Beri ia kesempatan untuk mengatasi perasaan tidak nyamannya sendiri, dan bagaimana mengembalikan kontrol diri setelah lepas kendali.

Sekali dia belajar, dia akan siap untuk pelajaran berikutnya. Pada akhirnya, dengan tidak bereaksi, anak akan melihat bahwa tantrum-nya itu tak berpengaruh apa-apa pada orang tua. Atau paling tidak, ia melihat efeknya terhadap kita sangatlah kecil. Dengan demikian sedikit kemungkinan anak akan mengulang amukannya di lain waktu. Segera sesudah itu anak dapat memulai proses pemulihan dan belajar menenangkan diri sendiri. Begitu tantrum-nya sudah lewat ia akan kembali bersahabat. Ini mengisyaratkan bahwa semakin cepat anak mengendalikan kontrol dirinya, semakin cepat pula dia mau berbaikan kembali dengan kita.

LIMA CARA AGAR ORANG TUA TETAP TENANG
1.    Lakukan kegiatan
Meski mungkin kita bingung menghadapi kemarahan anak, tetaplah bersikap seolah tak peduli dan lakukan aktivitas sehari-hari. Fokuskan pada tugas-tugas yang konkret, semisal mencuci piring, menyiram tanaman, atau membereskan kamar. Hal ini dapat membantu kita untuk mengalihkan pikiran dari anak yang tantrum.
2.    Berhitung
Menghadapi amukan anak yang tidak terkendali, sangat mungkin membuat kita menjadi kesal. Agar tidak berlanjut menjadi amarah, maka ambil napas dalam-dalam kemudian hitunglah satu sampai sepuluh. Berhitung akan membantu kita menenangkan diri.
3.    Tidak menggunakan fisik
Bila hampir kelepasan memberi pukulan, maka ingatlah bahwa cara terbaik menyelesaikan konflik adalah dengan bicara dan kompromi setelah anak dan orang tua sudah sama-sama tenang.
4.    Pindah ke tempat lain
Ciptakan jarak dengan anak yang sedang mengamuk. Untuk anak yang masih kecil bisa dengan membawanya ke ruang lain yang aman, kemudian tinggalkan. Untuk anak yang lebih besar bisa dengan memintanya pergi keluar dari ruangan, tapi
bila ia menolak maka orang tua yang sebaiknya pergi.
5.    Ingat bahwa tantrum adalah suatu sinyal yang baik
Tantrum merupakan suatu reaksi normal terhadap frustrasi, bukan suatu tanda ketidakpatuhan. Tantrum juga mengisyaratkan bahwa kita sebenarnya sudah berlaku benar dengan membuat batasan-batasan, sehingga anak merasa cukup aman mengekspresikan dirinya secara jujur pada kita.

Sumber: http://keluargasehat.wordpress.com/2008/04/02/kiat-atasi-batita-ngamuk/

Bubur Daging Labu Siam




Sajikan bubur daging labu siam ini sebagai MPASI bayi 9-12 bulan. Makanan bayi yang kaya serat, protein dan karbohidrat.

Bahan :
100 gram daging giling
100 gram labu siam
  50 gram wortel
100 gram bubur nasi

Cara membuat :
  • Rebus 100 gram daging giling dan 100 gram labu siam.
  • Haluskan masing-masing bahan secara terpisah dengan menggunakan blender.
  • Haluskan 50 gram wortel yang sudah direbus.
  • Tuang 100 gram bubur nasi yang sudah lembut ke dalam mangkuk, beri daging giling, labu siam dan wortel yang sudah dihaluskan di atasnya.

Untuk 2 porsi

Nilai Gizi (per porsi)
Energi: 194 kilo kalori
Protein: 14 gram
Lemak: 9 gram
Karbohidrat: 12.5 gram

Tips Memilih Baju Anak Branded



Tips Memilih Baju Anak Branded


Baju berbagai merek untuk orang bayi hingga dewasa sekaran ini mewarnai pasaran dengan beragam level harga. Yang dicari tentunya baju bermerek, tidak peduli untuk dewasa atau untuk anak. Alasan pertama memilih baju bermerek untuk anak tentunya karena bahan yang awet atau tidak mudah sobek, jahitan yang rapi dan kuat, warna tidak mudah luntur atau pudar, model imut dan keren serta elegan, motif indah juga gambar yang sedap dipandang mata, dan seterusnya. Baju bermerek memang sesuai dengan kualitas dan harga yang ditawarkan. Namun demikian, tetap cermat dalam memilihkan baju untuk buah hati, keponakan, cucu, atau anak dari sahabat.

Memilih baju anak branded bukan sekadar gengsi, namun semata mencari baju berkualitas.


Tidak bisa dimungkiri bahwa orangtua akan mencari baju bermerek dengan harga terjangkau. Mencarinya di pusat perbelanjaan modern (mall) tentu sangat sulit walaupun tidak bisa dikatakan mustahil. Sekarang alternatif membeli baju bermerek di pusat perbelanjaan tradisional pun sudah marak, itu juga bukan yang bajakan (palsu atau KW), melainkan yang benar-benar asli. Bila masih ragu-ragu pada kondisi baju bermerek di pasar tradisional, apalagi mengenai keasliannya, namun masih tetap ingin mendapatkannya dengan harga miring, bisa membelinya dari toko grosiran, toko online, atau dengan bersabar hingga toko-toko modern (mall) mengadakan program diskon. Jeli dan tekun dan memilahnya, karena siapa tahu baju tersebut didiskon karena ada cacat walaupun sekadar secuil sobekan atau setitik noda.

Selain itu, bisa mendapatkannya melalui toko-toko online yang biasanya menawarkan harga tidak semahal harga pasaran di toko konvensional.Bila memutuskan membeli dari toko di dunia maya, selalulah waspada. Biasanya bisa mencari toko yang direkomendasikan oleh teman, atau sebelum menjelajah, bisa mencari tahu reputasi sebuah toko dengan bantuan mesin pencari internet.

Pertimbangan bahan menjadi prioritas utama saat orangtua atau seseorang memilihkan baju untuk anak-anak. Baju anak bermerek umumnya terbuat dari bahan katun dan kaos atau lainnya yang lumrahnya menjadi pilihan pertama karena nyaman, ringan, mudah menyerap keringat, dan tidak menimbulkan iritasi. Penting juga mempertimbangkan bahwa anak tidak risih saat mengenakan baju anak branded tersebut. Apalagi bila ia adalah anak yang lincah dan aktif bergerak, tentu keringatnya pun lebih banyak keluar daripada anak yang lebih tenang.

Sekarang ini memang banyak yang memilihkan bahan sutra untuk anak, namun itu pun untuk baju yang tidak dipakai untuk aktivitas sehari-hari, bahkan seringnya sutra tersebut hanya sebagai bahan pemanis alias aksesoris yang ditempelkan pada baju. Baju berbahan wol yang lembut dan tebal juga cocok untuk baju hangat. Kesampingkan saja baju berbahan serta sintetis seperti polyester dan nilon karena panas dan sulit menyerap keringat sehingga bisa menimbulkan iritasi dan gatal-gatal pada kulit. Selain itu, potongan baju anak bermerek dan berkualitas lumrahnya juga lebih pas dengan tubuh anak dibandingkan yang bukan karena biasanya dikerjakan secara asal-asalan tanpa ukuran yang tepat. Sebagai bahan pertimbangan, pikirkanlah bahwa anak-anak bukanlah orang dewasa yang telah memilih ukuran yang disukai entah itu yang sempit, pas badan, atau lebih besar.

Kenyamanan anak tentu yang utama, sehingga tidak mungkin memberinya baju berukuran sempit atau lebih kecil dari semestinya. Pilih ukuran yang lebih besar daripada seharusnya, asal tidak terlihat kebesaran karena dikhawatirkan justru akan kedodoran pada si anak. Biasanya pilih satu ukuran lebih besar karena anak juga cepat bertumbuh kembang. Tetap, telitilah sebelum membeli. Sebab, merek yang ditempelkan pada baju belum tentu merek yang diangan-angankan atau berbeda dari yang diharapkan.

Tips Memilih Baju Anak

Tips Memilih Baju Anak

Baju anak akan menjadi salah satu hal yang kini menambah daftar belanja anda. mengingat pakaian adalah salah satu kebutuhan utama setiap orang, maka anak andapun juga akan memerlukan pakaian untuk dikenakannya baik untuk sehari-hari maupun untuk bepergian dan menghadiri acara-acara khusus. Sebagai orang tua, pasatinya anda tidak ingin hanya anda saja yang terlihat modis, namun pastinya anda juga menginginkan anak anda untuk dapat tampil menarik di depan banyak orang. Maka dari itu, anda perlu memilihkan pakaian yang tepat untuk anak-anak anda. Memang tidak mudah untuk memilih pakaian untuk anak anda terutama bagi mereka yang telah mampu menentukan kemauannya sendiri. Dengan begitu, anda perlu mengetahui beberapa tips dan trik untuk dapat berbelanja pakaian anak anda agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lebih mudah dan menyenangkan.

Perhatikan selera anak

Ada banyak cara yang dapat anda lakukan dalam agenda anda membelikan baju untuk anak anda yang beberapa di antaranya akan dibahas dalam tips memilih baju anak berikut. Sebelum anda memutuskan untuk membeli baju untuk anak anda, anda harus berpedoman pada satu prinsip bahwa anak anda bukanlah anda. Anak anda memiliki kepribadian dan selera yang sedikit banyak berbeda dengan anda jadi anda tidak dapat memastikan atau memaksakan bahwa apa yang anda suka pasti juga disukai oleh anak anda. lebih spesifik lagi bahwa anak anda belum tentu suka dengan baju atau pakaian yang anda pilihkan berdasarkan selera anda. maka dari itu, yang pertama-tama perlu anda lakukan dalam membelikan baju untuk anak anda adalah mengajak anak anda berbelanja untuk ikut serta memilih baju yang diinginkannya. Dengan begitu, baju yang dipilih oleh anak anda sudah pasti disukai olehnya dan pasti akan lebih sering dikenakan dari pada baju-baju  yang anda belikan namun tidak sesuai dengan seleranya.

Biarkan anak anda memilih baju yang mereka sukai dan peran anda sebagai orang tua di sini adalah mengarahkannya ketika pilihan anak anda tidak sesuai dengan usianya, misalnya. Jika anak anda telah menyukai apa yang dipilihnya, maka secara otomatis dia akan nyaman dan percaya diri dalam mengenakan pakaiannya dan ini adalah modal utama dalam berpenampilan bagi siapa saja, termasuk anak anda. Sehingga anak andapun dapat senantiasa terlihat menarik di mata banyak orang.Jika anda keadaan tidak memungkinkan bagi anda untuk mengajak anak anda berbelanja, maka anda cukup menanyakan seleranya. Setidaknya, pilihan anda sudah mendekati kemauannya dan baju anak yang anda belikan pun tidak hanya akan menumpuk di lemari karena tidak pernah dipakai.

Pilih bahan yang nyaman

Kemudian, yang perlu anda perhatikan berikutnya adalah karakteristik anak yang aktif dan lincah serta selalu ingin bergerak.Dengan begitu, baju yang anda harus pilihkan untuk anak anda haruslah lebih banyak pada baju dengan tema santai dan model yang sederhana agar anak lebih nyaman mengenakannya saat bermain dan beraktifitas. Selain itu, anda juga perlu memilih baju dengan bahan yang nyaman dan menyerap keringat dan tidak kasar agar anak anda selalu dapat merasa nyaman saat memakainya dan terhindar dari resiko iritasi. Intinya, dalam memilihkan baju anak untuk buah hati anda, jangan sekali-kali memaksakan selera anda untuk dikenakan oleh anak anda karena jika memang anak anda tidak menyukai selera tersebut, sama saja anda hanya membuang-buang uang anda untuk membeli baju yang tidak akan dikenakan oleh anak anda.