Nadifa KidsCorner

Selamat datang di Nadifa KidsCorner

Pusat Fashion Anak-Anak branded yang pasti untuk High-Style Kids


Kami adalah toko online yang khusus menjual fashion anak-anak branded


KAMI HANYA MENJUAL BARANG BERKUALITAS 

Selain online, kami juga melayani penjualan secara offline. Toko kami beralamat di Sentra Bazar Cinere Blok KBA-18, Jalan Cinere Raya 145 Depok.
Bila anda ragu, silahkan datang ke toko kami, buka setiap hari pukul 09.00 - 21.00 WIB

Untuk melihat berbagai koleksi toko kami Klik Disini

Untuk cara pemesanan dan pembayaran Klik di sini


FB: Nadifa KidsCorner

Jika kami sedang offline silahkan hubungi kami di :

0852 68761537 / 0877 82676650 (fast respon)






Update Alamat Tempat Penitipan Anak



Haiii… bunda semuanya, setelah sebelumnya kami posting tentang Alamat Tempat Penitipan Anak/Daycare, berdasarkan komentar yang masuk dari bunda semua, maka kami update daftar daycare di beberapa wilayah Jabodetabek. 

1.    Taman Penitipan Anak Ovelynn Educare
Jalan Manunggal II No. 14 (Samping Bimba AIUEO), Ceger - Cipayung, Jakarta Timur
Telp : 021-85496993, blog: http://daycareovelynn.blogspot.com

2.    Rumah Bune Daycare
Jl. Manggis III No.15 Rt.06/Rw.05 Karang Satria Tambun Utara (dekat Perumnas III)
Telp. (021) 95633393, (021) 95633395, 0821-2244-5355, 0813-1409-7520
FB: rumahbune Twitter @RumahBune YM : Rumah_Bune
www.rumahbune.blogspot.com
Email : rumahbune@gmail.com, rumah_bune@yahoo.com

3.    Daycare/tempat penitipan anak AULADI
-       Komp. Pondok Padalarang Indah / Komp. PPI
Jl.GA Manulang Blok G10 No. 17 Rt 02 RW. 28
Kec. Padalarang, Kabupaten Bandung Barat
-       Belakang puskesmas padasuka RT. 03 RW. 21 cimahi tengah Kota Cimahi
informasi dan pendaftaran : BU ANIS HP. 022 76054307/085222981974

4.    Rumahku Daycare
-       Komplek Graha Indah, Jl. Gunung Batur Blok A27/14, Rt/Rw: 008/013 Jati Mekar, Jati Asih, Bekasi 17422.
-       Jl. TPU Pondok Ranggon. Perum Cibubur Villa 2,blok E no.53. Kranggan
Hub Ms Happy (087887979536) dan Ms Rina (02191696245).

5.    Kidee Childcare
website: www.kideechildcare.com
FB: KiDee ChildCare
Instagram: kideechildcare

6.    Namas Daycare
Jln. Tebet Barat l No. 12 Tebet Jakarta – Selatan
Phone : (021) 27076161, (021) 830.96.81, (021) 829.26.05
Contact person    : Ms. Shanty (021) 92095752
Face book                   : Namas Daycare
Website             : www.namasdaycare.com
email                 : info@namasdaycare.com

7.    Penitipan Anak/Daycare Sekar Ananda
Jl. Kentang No. 8A Depok-Utara, Beji, Kota Depok
081210638520, 081380154167,085695566586 (Bunda Windu Fitriyanti) http://www.sekarananda.com

8.    Bunnaya Babies Care
Jl. A. Yani Kav. 20 Apartemen Center Point Bekasi Barat
Contact Person : 085755053735/083890138200

9.    Rumah Bintangku Daycare & Preschool
Jalan Ungaran No.9 – Kelurahan Guntur, Setiabudi
Jakarta, Indonesia 12980, Phone (021) 83781484

10. Zefakids Daycare\
Jl Fatmawati Raya No. 6B LT 3 Jakarta Selatan, Telp. 021-98832389

11. First Rabbit Baby & Child Care
Jalan Raya R.C Veteran, Komp. Pekerjaan Umum (PU) No. B2
Veteran – Bintaro – Jakarta Selatan
(021) 7 3883 190, 08572 88888 48

12. Lovikidz  Daycare
JL. Fatmawati No 6B Jak-Sel(Seberang Mitra 10), Phone: 021-98832389

Tips Memilih Tempat Wisata Untuk Anak



Wisata Petik Strawberry
Memberikan kebahagiaan untuk si buah hati pastinya akan memberikan kebahagiaan tersendiri bagi anda sebagai orang tua. Wisata ke berbagai tempat menarik seringkali menjadi salah satu pilihan para orang tua. Selain mengenalkan lingkungan baru pada anak, mengunjungi beberapa tempat baru memang bisa menjadi ide bagus untuk memberikan pengetahuan baru untuk si buah hati. Itulah sebabnya ada hal-hal penting yang harus dipertimbangkan oleh para orang tua sebelum memututuskan mengunjungi suatu tempat wisata, seperti halnya;
1.     Pastikan bahwa tempat wisata tersebut aman untuk buah hati anda. Tempat rekreasi yang aman pastinya adalah tempat yang tidak membahayakan ketika si buah hati sedang bermain atau ingin menikmati keindahan alam. Beberapa tempat yang kurang aman untuk si buah hati seperti lokasi yang terlalu panas, lokasi terlalu licin, binatang buas yang kurang aman (jika di kebun binatang), terlalu banyak polusi dan lain-lain. Ingat, banyak sekali kasus yang akhirnya memakan korban anak akibat keteledoran orang tua.
2.     Pilihlah tempat wisata yang edukatif untuk si kecil. Metode yang paling cocok untuk belajar bagi anak adalah dengan belajar sambil bermain. Dengan berkunjung ke suatu tempat, pastikan anda bisa mengajarkan hal-hal baru yang anda di sekitar lokasi. Dalam keadaan seperti ini, biasanya si anak akan lebih mudah untuk menerima materi.
3.     Sesuaikan dengan usia anak. Untuk usia anak kurang dari 3 tahun, sebaiknya anda tidak memilih tempat lokasi yang membutuhkan waktu penjalanan panjang.  Meskipun usia anak masih sangat kecil, tidak sedikit para orang tua yang sudah tidak sabar untuk mengajak anak menikmati keindahan alam. Dengan catatan, jangan sampai anak terlalu capek dalam perjalanan.
4.     Sesuaikan dengn budget anda. Meskipun liburan memang diperlukan, bukan berarti anda harus megeluarkan budget di luar kemampuan anda. Beberapa lokasi terbuka dan tidak banyak polusi seperti taman kota atau aloon-aloon bisa menjadi alternatif tempat rekreasi yang cukup murah.
Pertimbangkan dengan matang sebelum anda menentukan tempat wisata, apalagi  jika anda membawa si buah hati.

Sumber: http://lilik-ernawati.com/tips-memilih-tempat-wisata-terbaik-untuk-anak/

Koleksi Jaket, Dress, dan Setelan Cewek

Harga IDR 70rb

Harga IDR 75rb

Harga IDR 70rb

Harga IDR 75rb

Harga IDR 75rb


Koleksi Baru Gamis Branded

Menjelang Lebaran kami ada koleksi baru untuk baju gamis

Bahan : katun:

Harga : IDR 85rb



Tips Atasi Anak Ngamuk Tak Terkendali



Artikel ini hasil dari browsing di dunia maya karena anak saya Tia yang umurnya masih 1 tahun 9 bulan sering ngamuk tak terkendali, terutama pada malam hari. Kadang-kadang tidak terkendalinya menurut kami sudah stadium 4 kali ya, dan semua yang diinginkan nggak jelas, banyak tetangga yang bilang rsuruh bawa ke “orang pinter” saja, tapi karena kami gak mau terlibat yang gitu-gituan, akhirnya setelah cari-cari artikel, manjur juga, berikut artikelnya:

KIAT JITU ATASI SI BATITA NGAMUK

Munculnya tantrum atau amarah yang tak terkendali sebetulnya merupakan pertanda baik. Tangani amukannya secara bijak.

Sering, kan, anak marah-marah hanya karena ia merasa tidak puas oleh hal sepele. Misalnya, sepatu yang disodorkan ibu tidak sesuai dengan keinginannya. Ia minta warna merah jambu, tapi karena kotor, ia harus memakai sepatu yang berwarna cokelat. Yang terjadi kemudian, si anak menolak sambil marah dan melempar sepatunya. Kalau keinginannya belum terpenuhi juga, dia akan semakin marah dan menangis keras. Bahkan, terkadang sampai berguling-guling di lantai. Pada kenyataannya, tantrum merupakan suatu hal yang wajar karena dialami oleh semua anak usia dini. Perilaku ini belum muncul di usia awal karena umumnya bayi hanya menunjukkan respons atas kebutuhannya seperti kalau lapar, haus, dan popoknya basah, dengan cara menangis. Namun seiring perkembangannya, di usia sekitar 9 bulan bayi mengembangkan konsep “saya mau”. Nah, bila sesuatu yang diinginkannya tidak berjalan sesuai yang dia mau, maka ia akan frustasi. Salah satu cara untuk menandakan perasaan itu adalah dengan tantrum. Inilah bentuk-bentuk amukan di usia batita dan cara mengatasinya.

USIA 12-18 bulan

Mendekati usia setahun, anak bisa frustrasi saat menghadapi adanya hambatan-hambatan fisik. Misalnya, beberapa anak merasa terintangi saat harus duduk di kursi tinggi (kursi makan batita), di carseat, atau di tempat bermainnya yang berpagar. Benda-benda tersebut membatasi geraknya sementara kemampuan motoriknya sedang berkembang dan bertambah. Selain itu, anak juga masih terbatas kemampuan bicaranya, sehingga belum dapat mengekspresikan keinginannya lewat kata-kata. Akibatnya ia akan mengepalkan tangannya dengan muka memerah karena marah, seolah ia mengatakan kepada kita bahwa situasinya saat itu sedang tidak nyaman.


Bentuk tantrum
Anak menangis keras, melengkungkan punggungnya, dan menggeliat-geliat dengan marah.

Cara mengatasinya
Sebagai orang tua, cobalah untuk memahami segala keterbatasannya, dan antisipasilah hambatan-hambatan itu agar tantrum tidak keburu muncul. Jika anak telanjur mengamuk, cara mengintervensinya yaitu dengan mengambil si anak untuk disayang-sayang, dielus, dan dipeluk sampai dia tenang. Tak perlu memberi pelajaran pada anak seusia ini. Alihkan saja perhatiannya pada mainan dan nyanyian, ini dapat membantu. Kasih sayang orang tua bukan hanya dapat mengerem tantrum, tapi juga membantu anak mengembangkan rasa aman, sehingga ia mampu membangun dasar dari perasaan yang baik. Dengan modal dasar ini, bila sudah besar nanti, ia bisa menenangkan dirinya kala sedang marah. Ia pun akan belajar bahwa dirinya bisa mengontrol dan dapat tetap tenang tanpa harus marah meledak-ledak.

Namun perlu diingat, bagaimanapun juga tidaklah mudah menenangkan anak yang tengah frustrasi dan membuatnya nyaman. Bila memang tidak berhasil, hadapi terus dengan sikap yang santai. Pastikan bahwa segala sesuatunya sudah berjalan benar, dan tidak ada kesalahan yang jadi penyebab tantrum-nya. Kalau sudah begitu, jangan coba-coba untuk menghentikan tangisannya. Adakalanya, Anda cuma bisa menunggu sampai tantrum-nya reda.

18 BULAN SAMPAI 3 TAHUN

Ingat, di usia batita, tantrum tak lebih merupakan ekspresi sederhana dari rasa frustrasi. Anak sebetulnya ingin merasa berkuasa dan menjadi sangat marah ketika keinginannya tidak terpenuhi segera. Sementara, sangatlah penting bagi orang tua untuk mendukung kemandiriannya yang sedang berkembang. Oleh karena itu, orang tua tetap harus bersikap kritis untuk mengatakan “tidak” terhadap permintaan-perminta annya yang tidak masuk akal.

Contohnya, saat kita sedang memasak anak merengek-rengek minta digendong. Katakan kepadanya baik-baik bahwa dia akan segera digendong bila kita sudah menyelesaikan pekerjaan dapur. Jadi, lanjutkan saja pekerjaan memasak tersebut. Namun, bersiaplah bila kemudian anak berteriak, “Gendong!” sambil meraung-raung dan menarik-narik baju kita. Karena anak belum dapat mengatur perasaannya, kemarahan itu cenderung meningkat. Akibatnya, tantrum-nya tidak dapat diprediksi, bisa cepat menghilang dan bisa juga menguat.

Bentuk tantrum:
Berteriak sambil menangis, menendang, membanting dan melempar sesuatu, memukuli tangan dan kaki, serta menjatuhkan diri ke lantai. Jadi, jangan kaget bila anak melemparkan dirinya ke lantai sambil menghentak-hentakka n tangan dan kakinya di lantai karena frustrasi.

Mengapa bisa seperti itu? Tentunya karena di usia ini anak belum mengerti konsep menunggu. Bila sedikit saja penanganannya tertunda, hal itu bisa membuatnya lepas kendali. Begitu pun dengan rasa capek, lapar, dan perubahan yang tidak diharapkan.
Ironisnya, tingkah laku yang terburuk justru ditunjukkan kepada kita yang telah mencurahkan kasih sayang secara tulus. Rupanya, kedekatan selama ini membuatnya merasa aman untuk mengekspresikan kemarahan, rasa frustrasi dan kekecewaannya di hadapan kita.

Cara mengatasinya:
Orang tua harus mengambil tindakan bila ia menggigit, memukul, menendang, mencakar atau bila membahayakan dan melukai dirinya sendiri dengan mengeliat-geliat di lantai tanpa kontrol. Cara mengintervensinya dengan bergerak tenang dan menghindari jangkauan anak, sambil mengatakan, “Tidak. Kamu tak boleh tendang ibu/ayah!” Bila ia bermaksud membahayakan dan melukai dirinya, maka segeralah bawa ke tempat yang aman dimana dia dapat melanjutkan tantrum-nya dengan aman.

Selama menghadapi tantrum, bersikaplah konsisten atau tidak mengalah. Misalnya, anak mengamuk karena kita tidak mengizinkannya makan permen ketiga. Saat ia berteriak-teriak minta lagi, berikan alasan yang masuk akal. Sikap menyerah hanya akan membuat anak belajar bahwa dia bisa menggertak orang tua untuk menuruti keinginannya.

Anak di usia ini masih bisa dialihkan perhatiannya. Ajaklah ia untuk mencoba berbagai permainan yang menarik, seperti puzzle sederhana. Hal ini akan membantu menggeser pikirannya dari permen tadi. Bila tantrum-nya penuh dengan gerakan-gerakan, sebaiknya orang tua tetap berada di dekatnya. Biarkan ia begitu dan jangan memberinya respons. Saat tidak mendapat hal yang diinginkan, ia mungkin menginginkan perhatian dari kita. Namun, bila kita meladeni kelakuannya dalam bentuk interaksi apapun, hal ini malah akan meningkatkan tantrum-nya. Sebaliknya semakin sedikit kita bereaksi, semakin cepat pula tantrum itu teratasi.

Bila Anda ragu untuk memberi respons atau tidak, ingatlah bahwa anak perlu belajar bagaimana mengalami perasaan frustrasi dan kekecewaan. Jadi, cara terbaik untuk membantunya adalah dengan tidak ikut campur. Beri ia kesempatan untuk mengatasi perasaan tidak nyamannya sendiri, dan bagaimana mengembalikan kontrol diri setelah lepas kendali.

Sekali dia belajar, dia akan siap untuk pelajaran berikutnya. Pada akhirnya, dengan tidak bereaksi, anak akan melihat bahwa tantrum-nya itu tak berpengaruh apa-apa pada orang tua. Atau paling tidak, ia melihat efeknya terhadap kita sangatlah kecil. Dengan demikian sedikit kemungkinan anak akan mengulang amukannya di lain waktu. Segera sesudah itu anak dapat memulai proses pemulihan dan belajar menenangkan diri sendiri. Begitu tantrum-nya sudah lewat ia akan kembali bersahabat. Ini mengisyaratkan bahwa semakin cepat anak mengendalikan kontrol dirinya, semakin cepat pula dia mau berbaikan kembali dengan kita.

LIMA CARA AGAR ORANG TUA TETAP TENANG
1.    Lakukan kegiatan
Meski mungkin kita bingung menghadapi kemarahan anak, tetaplah bersikap seolah tak peduli dan lakukan aktivitas sehari-hari. Fokuskan pada tugas-tugas yang konkret, semisal mencuci piring, menyiram tanaman, atau membereskan kamar. Hal ini dapat membantu kita untuk mengalihkan pikiran dari anak yang tantrum.
2.    Berhitung
Menghadapi amukan anak yang tidak terkendali, sangat mungkin membuat kita menjadi kesal. Agar tidak berlanjut menjadi amarah, maka ambil napas dalam-dalam kemudian hitunglah satu sampai sepuluh. Berhitung akan membantu kita menenangkan diri.
3.    Tidak menggunakan fisik
Bila hampir kelepasan memberi pukulan, maka ingatlah bahwa cara terbaik menyelesaikan konflik adalah dengan bicara dan kompromi setelah anak dan orang tua sudah sama-sama tenang.
4.    Pindah ke tempat lain
Ciptakan jarak dengan anak yang sedang mengamuk. Untuk anak yang masih kecil bisa dengan membawanya ke ruang lain yang aman, kemudian tinggalkan. Untuk anak yang lebih besar bisa dengan memintanya pergi keluar dari ruangan, tapi
bila ia menolak maka orang tua yang sebaiknya pergi.
5.    Ingat bahwa tantrum adalah suatu sinyal yang baik
Tantrum merupakan suatu reaksi normal terhadap frustrasi, bukan suatu tanda ketidakpatuhan. Tantrum juga mengisyaratkan bahwa kita sebenarnya sudah berlaku benar dengan membuat batasan-batasan, sehingga anak merasa cukup aman mengekspresikan dirinya secara jujur pada kita.

Sumber: http://keluargasehat.wordpress.com/2008/04/02/kiat-atasi-batita-ngamuk/